Kanker Paru Anak Akibat Rokok

Kanker paru merupakan salah satu dari 10 jenis kanker mematikan di Indonesia. Kanker paru adalah kanker yang berasal dari jaringan tidak normal dalam paru. Sel membelah tidak terkendali kemudian menyebar dan tumbuh di luar organ paru.
"Paparan rokok dari lingkungan, misalnya dari orang tua perokok, dapat menimbulkan potensi kanker paru. Ibu hamil yang merokok juga membahayakan janin dalam kandungan," kata pakar kanker anak Prof Djayadiman Gatot SpAK.
Data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan risiko terkena kanker paru pada anak yang mulai merokok pada usia di bawah 15 tahun adalah 20 kali. Di sisi lain, risiko pada yang mulai merokok di atas usia 25 tahun adalah dua sampai lima kali. Anak-anak lebih rentan terhadap asap rokok karena menghirup udara lebih sering daripada orang dewasa.
Paparan rokok juga dapat mengganggu perkembangan organ anak.Asap rokok tidak hanya membahayakan perokok, namun juga orang di sekitarnya yang terpapar asap rokok. Mainstream smoke atau asap yang dihisap perokok besarnya hanya 4%, sedangkan asap rokok yang dipapar rokok terbakar saat tidak dihisap (sidestream smoke) besarnya 96% dari total masa pembakaran rokok. Jadi, masyarakat yang tidak merokok juga berisiko menderita penyakit dari paparan rokok. Pada asap rokok, terdapat sedikitnya 30 jenis polutan.
"Polutan tersebut antara lain nikotin, tar, karbon monoksida, dan butan yang dapat mengganggu sel-sel normal menjadi sel kanker terutama kanker paru," jelas Djayadiman.
Di Indonesia, sekitar 76% perokok memulai saat berusia di bawah 25 tahun.Sementara itu, data YKI pada 2000 menyebutkan total 4,2 juta orang per tahun meninggal akibat rokok di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 2,1 juta merupakan penduduk di negara berkembang.Kondisi itulah yang memacu YKI menggalang kesepakatan dengan 15 LSM untuk mengampanyekan Udara Bebas Asap Rokok bagi Anak Indonesia. [(*/H-1)]

0 komentar: