Hubungan Vitamin D & C dengan Kepadatan Tulang
Vitamin D dan Kepadatan Tulang
Vitamin secara umum merupakan senyawa organik yang selalu dibutuhkan tubuh yang berfungsi untuk metabolisme sel secara normal, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Salah satu vitamin yang terkait dengan pembentukan jaringan tulang adalah vitamin D.
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang fungsinya di dalam tubuh cukup unik karena mirip dengan fungsi hormon. Fungsi biologis utama dari vitamin D adalah mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor serum dalam kisaran normal dengan meningkatkan efisiensi usus halus untuk menyerap mineral-mineral tersebut dari makanan. Sumber utama vitamin D terutama diperoleh dari susu serta berbagai produk olahannya.
Status vitamin D yang rendah banyak terjadi pada lansia yang kurang terkena sinar matahari dan vitamin D plasma yang rendah, dihubungkan dengan peningkatan risiko patah tulang panggul. Suatu penelitian di Boston menunjukkan bahwa keragaman kepadatan tulang terkait dengan perubahan musim, yang dihubungkan dengan pemaparan dengan sinar matahari dan status vitamin D.
Suatu penelitian klinis yang mengombinasikan penggunaan vitamin D dan kalsium menghasilkan penurunan secara nyata kejadian patah tulang dibandingkan dengan kelompok plasebo. Penelitian yang dilakukan pada wanita kelompok Nurse’s Health Study yang mengonsumsi vitamin D > 12,5 µg memiliki risiko patah tulang panggul 75% lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi < 3,5µg per hari.
Vitamin C dan Kepadatan Tulang
Selain vitamin D, vitamin C juga cukup mempunyai peranan dalam pembentukan tulang. Fungsi vitamin C antara lain adalah sebagai antioksidan yang larut dalam air dan juga berperan dalam berbagai reaksi hidroksilasi yang dibutuhkan untuk sintesis kolagen, karnitin dan seronin. Dengan demikian vitamin C bermanfaat untuk meningkatkanaktivitas tubuh. Selain itu, fungsi vitamin C pada tubuh juga sebagai anti radang gusi (scurvy), antioksidan, pertahanan tubuh dan penyembuhan luka. Sumber utama dapat diperoleh dari buah dan sayuran segar.
Pada proses pembentukan tulang, vitamin C berfungsi untuk stabilitas kolagen dan pembentukan tulang. Defisiensi vitamin C dihubungkan dengan terganggunya hubungan antar jaringan tubuh. Serum asam askorbat (vitamin C) pada pria berhubungan nyata dengan kepadatan tulang. Pada wanita pasca menopause dengan sejarah merokok dan penggunaan esterogen, peningkatan 1 standar deviasi (SD) kadar serum asam askorbat dapat dihubungkan dengan penurunan prevalensi patah tulang sebesar 45%. Akan tetapi, pada wanita dengan sejarah tidak merokok dan tidak menggunakan esterogen, kadar serum asam askorbat tidak tampak berhubungan dengan rendahnya kepadatan tulang.
Vitamin secara umum merupakan senyawa organik yang selalu dibutuhkan tubuh yang berfungsi untuk metabolisme sel secara normal, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Salah satu vitamin yang terkait dengan pembentukan jaringan tulang adalah vitamin D.
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang fungsinya di dalam tubuh cukup unik karena mirip dengan fungsi hormon. Fungsi biologis utama dari vitamin D adalah mempertahankan konsentrasi kalsium dan fosfor serum dalam kisaran normal dengan meningkatkan efisiensi usus halus untuk menyerap mineral-mineral tersebut dari makanan. Sumber utama vitamin D terutama diperoleh dari susu serta berbagai produk olahannya.
Status vitamin D yang rendah banyak terjadi pada lansia yang kurang terkena sinar matahari dan vitamin D plasma yang rendah, dihubungkan dengan peningkatan risiko patah tulang panggul. Suatu penelitian di Boston menunjukkan bahwa keragaman kepadatan tulang terkait dengan perubahan musim, yang dihubungkan dengan pemaparan dengan sinar matahari dan status vitamin D.
Suatu penelitian klinis yang mengombinasikan penggunaan vitamin D dan kalsium menghasilkan penurunan secara nyata kejadian patah tulang dibandingkan dengan kelompok plasebo. Penelitian yang dilakukan pada wanita kelompok Nurse’s Health Study yang mengonsumsi vitamin D > 12,5 µg memiliki risiko patah tulang panggul 75% lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi < 3,5µg per hari.
Vitamin C dan Kepadatan Tulang
Selain vitamin D, vitamin C juga cukup mempunyai peranan dalam pembentukan tulang. Fungsi vitamin C antara lain adalah sebagai antioksidan yang larut dalam air dan juga berperan dalam berbagai reaksi hidroksilasi yang dibutuhkan untuk sintesis kolagen, karnitin dan seronin. Dengan demikian vitamin C bermanfaat untuk meningkatkanaktivitas tubuh. Selain itu, fungsi vitamin C pada tubuh juga sebagai anti radang gusi (scurvy), antioksidan, pertahanan tubuh dan penyembuhan luka. Sumber utama dapat diperoleh dari buah dan sayuran segar.
Pada proses pembentukan tulang, vitamin C berfungsi untuk stabilitas kolagen dan pembentukan tulang. Defisiensi vitamin C dihubungkan dengan terganggunya hubungan antar jaringan tubuh. Serum asam askorbat (vitamin C) pada pria berhubungan nyata dengan kepadatan tulang. Pada wanita pasca menopause dengan sejarah merokok dan penggunaan esterogen, peningkatan 1 standar deviasi (SD) kadar serum asam askorbat dapat dihubungkan dengan penurunan prevalensi patah tulang sebesar 45%. Akan tetapi, pada wanita dengan sejarah tidak merokok dan tidak menggunakan esterogen, kadar serum asam askorbat tidak tampak berhubungan dengan rendahnya kepadatan tulang.
0 komentar: