Jangan Makan Ketang Yang Berkuli Hijau
Tidak jarang kita
mendapati kentang dengan kulit berwarna hijau, biasanya kentang tersebut
telah lama tersimpan dan akan mulai tumbuh tunas. Sebaiknya, kentang
dengan kulit berwarna hijau tersebut jangan dimakan, karena bagian yang
hijau tersebut mengandung solanin yang termasuk dalam alkaloid jahat.
Tanaman kentang mengandung solanin, bahan kimia dengan rasa pahit yang termasuk keluarga alkaloid jahat, sekelompok dengan bahan kimia tumbuhan beracun macam nikotin, kuinin, kokain, dan morfin. Kebanyakan solanin dalam tumbuhan kentang terdapat di bagian daun dan batang, tetapi sebagian kecil juga ditemukan di dan di bawah kulit umbi, selain ada pula sedikit di bagian mata umbi.
Jika sebutir kentang yang masih di tanah tiba-tiba tersingkap selama pertumbuhan, atau terkena cahaya matahari sesudah dipanen, kentang itu mungkin berpikir sudah waktunya untuk bangun dan memulai fotosintesis. Maka ia membuat klorofil dan mulai mengeluarkan warna hijau di permukaannya. Di tempat yang sama ia juga membuat solanin.
Meskipun solanin tidak membuat Anda sakit kecuali dikonsumsi dalam jumlah besar, alangkah baiknya membuang bagian-bagian yang berwarna hijau; bagian kentang yang tersisa betul-betul tidak berbahaya bila dimakan. Atau, karena solanin terkonsentrasi dekat permukaan, anda dapat membuang sebagian besar solanin dengan mengupas kentang agak dalam. Bagaimanapun, jangan membeli kentang jika pada kentang tersebut mulai nampak warna hijau-hijau cukup banyak, sebab pekerjaan membuang bahan beracun ini bisa menjengkelkan.
Kadar solanin meningkat ketika kentang terkena udara dalam waktu yg cukup lama dan ketika ia mulai berkerut / menyusut. Maka, sebaiknya anda membuang kentang yang telah tersimpan terlalu lama. Untuk kentang yang sudah bertunas, ketahuilah bahwa tunas itu kaya dengan solanin, terutama ketika mulai menjadi hijau.
Kentang paling baik disimpan di tempat gelap, kering, dan sejuk, tapi tidak rerlalu dingin. Pada temperatur lemari pendingin, kentang cenderung membuat solanin. Mereka juga mengubah sebagian pati menjadi gula, yang menghasilkan rasa manis khas dan warna kecokelatan ketika digoreng.
Tanaman kentang mengandung solanin, bahan kimia dengan rasa pahit yang termasuk keluarga alkaloid jahat, sekelompok dengan bahan kimia tumbuhan beracun macam nikotin, kuinin, kokain, dan morfin. Kebanyakan solanin dalam tumbuhan kentang terdapat di bagian daun dan batang, tetapi sebagian kecil juga ditemukan di dan di bawah kulit umbi, selain ada pula sedikit di bagian mata umbi.
Jika sebutir kentang yang masih di tanah tiba-tiba tersingkap selama pertumbuhan, atau terkena cahaya matahari sesudah dipanen, kentang itu mungkin berpikir sudah waktunya untuk bangun dan memulai fotosintesis. Maka ia membuat klorofil dan mulai mengeluarkan warna hijau di permukaannya. Di tempat yang sama ia juga membuat solanin.
Meskipun solanin tidak membuat Anda sakit kecuali dikonsumsi dalam jumlah besar, alangkah baiknya membuang bagian-bagian yang berwarna hijau; bagian kentang yang tersisa betul-betul tidak berbahaya bila dimakan. Atau, karena solanin terkonsentrasi dekat permukaan, anda dapat membuang sebagian besar solanin dengan mengupas kentang agak dalam. Bagaimanapun, jangan membeli kentang jika pada kentang tersebut mulai nampak warna hijau-hijau cukup banyak, sebab pekerjaan membuang bahan beracun ini bisa menjengkelkan.
Kadar solanin meningkat ketika kentang terkena udara dalam waktu yg cukup lama dan ketika ia mulai berkerut / menyusut. Maka, sebaiknya anda membuang kentang yang telah tersimpan terlalu lama. Untuk kentang yang sudah bertunas, ketahuilah bahwa tunas itu kaya dengan solanin, terutama ketika mulai menjadi hijau.
Kentang paling baik disimpan di tempat gelap, kering, dan sejuk, tapi tidak rerlalu dingin. Pada temperatur lemari pendingin, kentang cenderung membuat solanin. Mereka juga mengubah sebagian pati menjadi gula, yang menghasilkan rasa manis khas dan warna kecokelatan ketika digoreng.
0 komentar: